DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Tujuan Umum

Menghasilkan dokter spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika dan mempunyai ketrampilan klinik yang handal (good clinician), mampu mendidik dengan baik (good teacher), mampu melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik (good scholar), dan mampu menjadi manajer yang efektif (good manager).

Tujuan Khusus

Menghasilkan lulusan yang mampu:

  1. Mengedepankan profesionalisme dan menjunjung tinggi Kode Etik Kedokteran Indonesia.
  2. Memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan di bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang berskala nasional maupun internasional.
  3. Memiliki sifat inovatif, komprehensif dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesi kedokteran pada suatu sistem pelayanan kesehatan.
  4. Memiliki kemampuan untuk mendidik tenaga kesehatan dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.
  5. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengembangan keilmuan maupun teknologi kedokteran bidang pulmonologi dan kedokteran respirasi melalui kegiatan penelitian.
  6. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
  7. Memiliki kemampuan ketrampilan manajerial yang baik untuk bekerja sama dalam tim multidisiplin.
  8. Memiliki kemampuan dan penanganan penyakit-penyakit dibidang pulmonology dan kedokteran respirasi yang diakibatkan kejadian seperti dampak batubara dan kebakaran hutan (penyakit paru kerja).
  9. Memiliki kemampuan dan penanganan penyakit-penyakit dibidang pulmonologi dan kedokteran respirasi yang diakibatkan oleh lahan basah.

Sasaran

  1. Terwujudnya lulusan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) memuaskan dan lulus tepat waktu.
  2. Terciptanya dokter spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dengan kelulusan 100% first taker serta lulusan yang kompeten dan profesional.
  3. Karya ilmiah yang terpublikasi nasional dan internasional.
  4. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat yang mampu memecahkan masalah kesehatan paru komunitas.
  5. Terbentuknya jejaring dalam kerjasama institusional nasional dan internasional.
  6. Terbentuknya institusi yang bereputasi nasional serta mampu mengembangkan IPTEKDOK penyakit paru dan pernapasan.
Scroll to Top